JADWAL ACARA RUTINITAS LIBURAN ROMADHON ( ORPIKASI 2015 – 2016 )


HARI & TANGGAL
WAKTU
ACARA
ALAMAT
NO. TELP
Selasa, 31 Mei 2016
Ba’dal Maghrib
Haul
Jln. Sukatani Desa Sukaraya
Kp. Warung Pojok Dpn. Kantor Pemuda Pancasila
089685812620 /
087804400652
Rabu, 01 Juni 2016
Ba’dal Maghrib
Penutupan Majelis
Setu

Sabtu & Minggu, 04 s/d 05 Juni 2016
08.00 Pagi
Ziaroh dan Rehlah
Samping Pasar Kranji
087836360016
Sabtu, 11 Juni 2016
Ba’da Ashar
Bukber
Tambun Perumahan Puri Cendana 2
089696516955 / 08128552737
Senin, 13 Juni 2016
07.00 Pagi
Pembukaan Sanlat
Cikarang Barat

Senin, 13 Juni 2016
Ba’da Ashar
Bukber
Perumahan Galaxy
081290508810
Jum’at, 17 Juni 2016
Ba’da Ashar
Penutupan Sanlat
Cikarang Barat

Jum’at – sabtu, 15-16 Juni 2016
18.00 S/d Selesai dan 07.00 S/d Selesai
Halal Bihalal
Cipayung – Bogor (Habib Umar bin Hud Al-Attas)

Minggu 29 Mei 2016
Ba’da Magrib
Penutupan Majlis
Jati Bening Dekat Masjid Kubah Putih
081937096167


Contact Person : 085851233463 ( Mahfud Syafi’i )

                             089606223453 ( Abdul Kholik )

9:19:00 AM 1

Acara wisuda tersebut bagi yang hafal 30 jus yang berjumlah 10 orang dari 300 Santri  tahfidz qur’an  dalwa. wisuda tahfidz di Pon.Pes. Darullughah Wadda’wah yang diselenggaraka oleh Mudirul Ma’had Pada Malam Jum’at -26- Mei-2016 dengan penyerahan hadiah dan penghargaan oleh mudirul ma’had kepad 10 orang yaitu Ahmad Dardir, Ahmad Abdul Barri, Ahmad Nabil Mubarrok, Ahmad Fajar sodik, Ahmad Fadil Assegaf, Abdul A’dim, Saiful Rijal, Muhammad Panji, Muhammad Burhannuddin Muhammad Hafidz. Dan Juga  Acara Wisuda Matan Zubad bagi yang hafal 1080 Nadzoman yang berjumlah 14 orang dari 2600 Santri Dalwa dengan penyerahan hadiah dan penghargaan oleh mudirul ma’had kepad 14 orang yaitu Muhammad Jamal Bin Yahya, Ridho Rizal, Uzimi, Badruttamam, Muhammad Hijazi, Muhammad Syahron, Iqbal Haidar, Ali Bin Hasan Al-Khirid, Muhammad Yaizan Wafro, Abdul Kholiq (Wakil Orpikasi), Alwi Haidar, Muhammad Yusuf, Yayan Saifullah, Muhammad Said  




Kamus Kontemporerini Berisi Kamus Arab-Indonesia Yang Moderen Dan Disinih Lebih Dari 5000 Kosa kata Yang di Karang Oleh Ustad Abdurrahman Binaqil Salah Satu Staf Guru Yang Mengajar Bahasa Arab di Pondok Pesantren Darullugha Wada'wah .                                    

Baca Klik di Bawah Ini                            
http://orpikasi.blogspot.co.id/p/a-abdikasi-abnormal-abolisi-aborsi_13.html                                                                                                                                                                   







6:40:00 AM


“Mas,Bangun! Udah adzan subuh, Sholat dulu”

Aku terbangun dari tidurku, Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh, Seperti biasa Ahmad membangunkanku untuk Sholat Subuh bersamanya di Masjid, Sebenarnya aku malas untuk bangun, Benar-benar malas! Tapi ku coba melawan Rasa kantukku untuk memenuhi kewajibanku Sebagai Seorang muslim.
Padahal dulu aku tidak pernah Sholat, Bahkan aku tak Pernah tahu apa-apa tentang agama,Aku seorang muslim, Orang tuaku juga Seorang muslim, Tapi mereka tak Pernah mengajarikanku Tentang agama, Mereka semua sibuk dengan Pekerjaan mereka, Hingga terjadi sesuatu yang tak Pernahku inginkan, Yaitu Percerayan ayah dan ibu, Ayah Pergi entah kemana, sementara ibu sering marah-marah tak jelas.
Sejak saat itu, Aku merasa dunia ini sangat tidak adil! Disaat teman-temanku mendapatkan kasih saying dari ayah dan ibu mereka, Aku tidak Pernah merasakan apa yang mereka rasakan dari orang tuaku sendiri, Maka sejak hari itu, Aku tak ingin bersama keluargaku lagi, Aku Pergi Sejauh mungkin Sehingga orang tuaku tak bias menemuiku lagi.
Saat aku bingun untuk pergi kemana, Aku bertemu dengan Ahmad, Dia seperti malaikat penyelamat bagiku, Disaat aku merasa tidak ada orang lain yang mau memperhatikanku Ahmadlah yang menolongku, membantuku dari kesusahan hidup yang aku jalani, memberikanku tempat tinggal, Bahkan dia mau menjadi guruku dlam masalah agama.
Sejak saat itulah aku merasa memiliki sahabat, Dulu sewaktu aku masih sekolah, Aku mempunyai banyak sahabat, Tapi, mereka semua tak ada yang seperti Ahmad, Aku benar-benar bersyukur kepada allah, Karena di saat susah seperti ini, Allah memberikanku seorang sahabat seperti Ahmad.
Hei Dimas, jangan ngelamun! Sudah selesai itu adzan
Kata Ahmad menyadarkanku, ku lihat ke arah jam, Sudah jam 04.00 Pagi, aku harus bergegas Pergi ke masjid, “Iya mad, Aku mau wudhu dulu”
ya sudah, Ana tunggu di depan rumah ya?”
Tidak aku jawab Pertanyaannya, Aku langsung bergegas wudhu dan bersiap-siap kemudian langsung menyusuh Ahmad di depan rumah.
iya, takut sholatnya sudah di mulai ya sudah yek berangkat” jawabku,
Ayo dah…”
Fajar lambat laun menghilang bergantian sinar sang surya yang Perlahan-lahan menyinari bumi yang sangat kecil dan gelap tanpanya, Aku hanya bisa takjub dengan keindahan ciptaan Allah swt yang satu ini, Disaat sebagian orang bru bangun dari tidurnya, atau bahkan masih terlelap dalam tidur mereka, Aku bias menikmati keindahan Pesona alam yang di berikan oleh Allah swt.
Setelah selesai sholat subuh, kami pergi ke gubuk di tengah-tengah sawah yang berada tak jauh dari masjid, Disini Aku belajar membaca Al-Qur’an dan beberapa ilmu Agama, Awalnya aku bingun Kenapa tempat belajarnya disini ? Saat ku Tanyakan kepada Ahmad, dia berkata:
Disini tempat yang tenang, Sambil menunggu waktu dhuha, Allah swt akan menunjukkan salah satu ciptaanya yang indah kepada kita”
Aku mengernyitkan dahi, pada saat itu aku tak Percaya dengan omongan Ahmad, mana mungkin ada sesuatu yang indah di tempat yang Penuh dengan lumpur seperti ini ? tapi dugaanku salah!
Saat Pertama kli aku melihat, aku sungguh terkesan takjub dengan sunrise yang di tunjukkan di tempat yang jauh dari keramaian kota ini, semburat warna-warni yang menghiasi langit di tambah warna hijau padi yang mulai menguning, menambah keindahan Pemandangan yang ada, sungguh Pemandangan yang tak pernah kulihat sewaktu aku masih berada di kota.
Bahkan, hingga sekarang, aku tak Pernah bosan dengan Pemandangan ini, walaupun aku sudah melihatnya berkali-kali, Mulutku tak Pernah berhenti mengucapkan kalimat tahmid tiap kali aku melihatnya “subhanallah” Lirihku
Apakah Sekarang ente tau alasan ana ngajak ente ngaji di sini ?” Tanya Ahmad.
Aku menggeleng kepala “tidak, mungkin hanya untuk menghiburku dan membuatku semangat untuk ngaji” jawabku.
“Bahkan hanya itu saja mas, Tapia da alasan lain”
aku mengernyit kan dahi “Emang ada alasan lain?” tanyaku.
Dia Tersenyum, lalu berkata “ini adalah bukti bahwa tuhan itu satu, yaitu Allah swt, Kalau Tuhan lebih dari satu, maka kedua Tuhan ini akan bertengkar memperebutkan kekuasaan, Dan semua yang ada di dunia ini tidak akan pernah ada
Dan ini menunjukkan kekuasaan Allah swt, Bagaimana bumi bias beputar pada porosnya, langit-langit yang tidak pernah jatuh, dan juga gunung yang tidak Pernah bergerak sedikitpun dari tempatnya, Semua ini adalah kuasa Allah swt termasuk sunrise yang kamu lihat sekarang, ini termasuk kekuasaan Allah swt dan sudah pasti kita tidak bias menandingi kekuasaannya
Ahmad memberiku ilmu baru lagi hari ini, setiap kali aku mendapatkan ilmu baru, tak henti-henti Aku bersyukur kepada Allah swt atas nikmat yang ku yakini bukan sebuah kebetulan, Melainkan sebuah rencana yang Allah swt sudah takdirkan untukku karena jika bukan takdir allah swt, Mungkin sekarang aku tetap menjadi Dimas yang dulu, yang tidak tahu apa-apa tentang agama.
Lama kami terdiam, Sibuk dengan Pikiran kami masing-masing sambil tetap menikmati maqic hour yang belum usai.
Tiba-tiba Ahmad bertanya “ente gak kangen sama orang tua ente ?”
Santak aku kaget dengan Pertanyaan Ahmad
na….nggak….. kenapa emang”
“Apa ente gak kasihan sama mereka? Kalau mereka nyariin ente ?”
Mereka gak mungkin nyariin aku ! selama ini mereka sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing” Nada bicaraku mulai meninggi
Bagai mana pun juga mereka bekerja buat ente,mas Bukan untuk orang lain”
Apa gunanya semua harta mereka kalau aku gak Pernah dapat perhatian dari mereka!” Bantahku.
Tapi Rasulallah tidak pernah menyuruh kita untuk kabur dari orang tua, Bahkan kita di tuntut untuk berbakti kepada mereka, menuruti semua Perintahnya dan menjauhi semua larangannya, Selama perintah dan larangannya tidak keluar dari syari’at agama, Maka wajib bagi ente untuk taat kepada mereka agar mendapat ridho allah swt”.
Aku hanya terdiam, tak bias membantah lagi jika sudah berhubungan dengan agama, Aku tertunduk setelah mendengar semua perkataan Ahmad, Dia medekatiku, memegang bahuku sambil berkata:
Kembalilah ke orang tuamu, itu akan sangat membahagiakanku sebagai sahabatmu….” Tiba-tiba dia terjatuh di atas pangkuanku, Aku terkejut, Ku coba membangunkannya, Dia tak sadarkan diri, Aku semakin panik, Tanpa basa-basi lagi aku gendong Ahmad, ku pinjam mobil tetangga, lalu ku bawa Ahmad ke rumah sakit terdekat.
Aku sempat bingun, bagaimana caranya aku dapat uang untuk biaya berobat Ahmad di rumah sakit ? Jangankan untuk berobat, Untuk makan saja aku masih di biayai Ahmad, Sementara pekerjaan Ahmad pun juga bukan jenis pekerjaan yang bisa mendapatkan uang banyak, Dia hanya seorang guru ngaji, Dan gaji Ahmad sendiri tidak menentu, Karena Ahmad tidak pernah menetapkan tariff yang harus di bayar, Bahkan ada pula murid Ahmad yang tidak membayar, tapi Ahmad tetap mengajarinya selayaknya murid yang lain.
Aku sudah tidak peduli lagi dengan biaya yang akan ku keluarkan, yang paling utama saat ini adalah kesembuhan Ahmad, Dan semoga Ahmad tidak sakit parah, Sehingga aku tak perlu susah untuk mencari biaya Pengobatan Ahmad.
Nama takdir berkata lain, Ahmad mengidap tumor di otaknya, Dan dia harus segera di operasi, Aku semakin sedih bercampur bingung, Sedih karena aku tidak tahu bahwa Ahmad memiliki Penyakit yang berbahaya, Dan bingung karena aku tak tahu bagaimana aku bisa mendapatkan uang untuk biya operasi Ahmad!
Mungkin benar kata Ahmad tadi Pagi, Aku harus kembali lagi kerumah, Tapi bukan untuk tinggal di sana, Melainkan untuk meminjam uang ke orang tua ku demi ke sembuhan Ahmad kutitipkan Ahmad kepada tetangga, sementara Aku pulang kerumah demi kesehatan Ahmad.
Aku berada tepat di depan rumah ku, yang sudah ku tinggalkan sejak perceraian orang tuaku, Aku pun tak yakin apakah merka masih tinggal di sini atau sudah kembali ke orang tua mereka masing-masing.
Entah kenapa aku takut untuk mengetuk Pintu rumahku sendiri, Aku takut orang tuaku marah karena kelakuanku yang pergi begitu saja. Kalau bukan karena Ahmad, mungkin aku gak akan kembali ke rumah ini.
Ku ketuk pintu 3 kali “Assalamu’alaikum”
Terdengar sautan suara wanita dari dalam, aku kenal suara itu, Suara ibu ku.
Ibu membukakan pintu “Ada apa ya….” Ibu kaget melihatku, Pandangan kami bertemu “Dimas” Tanya ibuku.      I…iya bu ini aku Dimas” jawabku Lirih, takut akan kemarahan ibuku.
Tiba-tiba saja Dia memelukku, menangis, sambil berkata “Maafkan ibu nak, maafkan orang tuamu, karena kami membuatmu pergi dari rumah nak…. Maafkan kami…..” sesal ibuku.
Aku yang terbawa suasana juga ikut menangis.
Iya bu, maafin aku juga yang udah ninggalin rumah tanpa pamit”.
Suasana pun berubah menjadi haru bercampur kebahagiaan yang tak ternilai harganya, Aku bersyukur kepada Allah atas nikmat yang baru saja di berikannya, Dan aku tak lupa berterima kasih kepada Ahmad atas nasehat yang ia berikan, Tanpa sarannya mungkin aku tak akan pernah kembali kerumah ini.
Ayo nak masuk kedalam, sebentar lagi ayah pulang, Ibu akan masak masakkan sepecial untuk mu hari ini”.
“Lho, Bukannya ibu sama ayah…”
Nanti ibu jelasin, kamu masuk dulu, cepat-cepat mandi sebelum ayahmu Pulang”
Ibu tersenyum, sambil menarikku ke dalam rumah.
Saat ayah datang, Dia sempat terkejut melihatku, Namun dia tidak menangis seperti ibu namun aku dapat melihat dari senyum kebahagiaannya yang terpancar darinya, Kami pun Berpelukan, cukup lama kami berpelukan, mungkin Ayah rindu kepadaku.
Setelah itu kami makan bersama, Sungguh Aku rindu dengan suasana kekeluargaan seperti ini, Aku pun menjelaskan tentang kepergiaan ku, Tentang alasan kepergian ku, Pertemuanku dengan Ahmad, Dan tentang persahabatan kami, Ayah juga menjelaskan prihal pertengkarannya dengan ibu waktu itu, Dan mereka berdua menyesal saat mereka tau aku pergi, saat itulah mereka memutuskan untuk rujuk kembali, Mereka sempat berusaha mencariku Namun mereka tidak bisa menemukan keberadaan ku.
Lalu aku katakana kepada ayah tentang alasan datang kemari, tentang penyakit yang di derita Ahmad, Dan meminta tolong kepadanya untuk membantu operasi Ahmad, Entah kenapa ibu tidak suka dengan alasanku, Lalu dia berkata “setelah itu apa yang kamu lakukan nak?”
Ya aku ingin membantunya karena dia telah banyak membantuku” jawabku
Ibu kembali bertanya “Apkah kau akan tinggal lagi bersamanya setelah ibu memberi mu uang untuk biaya operasinya?”
Aku terdiam, tak tahu harus berkata apa, ku lihat wajah ibu, Sepertinya ia menanti jawaban dariku, Aku hanya bisa menyangkan bahu, Tanda bahwa aku tidak tahu, Ayah yang sedari tadi diam akhirnya berbicara “Baiklah, Dimas. Ayah akan bantu kamu untuk membayari semua biaya yang Ahmad butuhkan bukan Cuma itu, Ayah akan berikan dia uang lebih untuk modal dia bekerja, sebagai tanda terima kasih ayah atas apa yang dia berikan kepadamu, Tapia da satu syarat yang harus kamu penuhi”.
Awalnya aku senang karena ayah akan membiayai orperasi Ahmad, Tapi kata “Syarat” dari ayah membuatku takut kalau ayah meminta yang macam2
“Emangnya apa syaratnya yah?” Tanyaku
saat kamu pergi dari rumah, Ayah dan ibu bernadzar kalo seumpama kamu pulang, rumah ini akan waqofkan kepada ustad yang mengajari di pondok dekat kompleks kita, Dan kita akan pergi kerumah yang sudah ayah beli di Australia, kita akan tinggal di sana” Tutur ayahku.
Sebetulnya aku  tak ingin meninggalkan kota ini, dan aku juga tidak mau meninggalkan Ahmad yang sedang terbaring sakit di sana, Tapi apa daya, Aku tak bias menolak permintaan orang tuaku, Dan juga demi kesembuhan Ahmad, Maka aku hanya mengangguk tanda setuju, orang tuaku senang dengan keputusanku, sementara aku diam dengan berbagai rasa yang berkecamuk di hati.
Hari ini hari keberangkatanku, ku dengar kabar bahwa operasi Ahmad berjalan sempurna aku Bersyukur kepada Allah atas kelancaran operasi Ahmad. Ada rasa bahagia saat mendengar hal itu Tapi ada rasa sedih juga meninggal aku akan pergi meninggalkan kota ini.
Walaupun jarak memisah raga kita, jiwa kita tetap bersama dalam ikatan persahabatan, karena sahabat tak akan pernah tergantikan, meskipun suatu saat nanti kita akan menemukan teman baru, tapi sahabat tidak akan pernah hilang oleh waktu, Meskipun tidak pernah berhubungan sekalipun dalam waktu lama, Percayalah, Disaat kita bertemu nanti kita tidak akan pernah lupa satu sama yang lain.
Sampai kapanpun itu, Kamu akan slalu jadi sahabatku, Ahmad




6:40:00 AM 1


Ada Suatu Kenikmatan Yang Allah Berikan Kepada Seluruh Umat Manusia, Baik Yang Muslim Dan Kafir Apa Itu ? Iya Adalah Sehat Dan Waktu Kosong (1) .  Banyak Dari Kita Yang Lalai Dengan Kedua Nikmat Yang Allah Berikan Kepada Kita, Kita Selalu Merasa Bahwasanya Kita Akan Hidup Di Dunia Ini Kekal Dan Selamanya, Ketahuilah Saudaraku, Kita Hidup Di Dunia Ini Selalu Di Intai Dengan Yang Namanya Kematian, Karena Kenapa ? Karena Setiap Nafas Yang Kita Hirup Dan Kita Hembuskan, Begitu Juga Setiap Detik Yang Kita Lewati Itu Semua Tidak Akan Kembali, Sebagaimana Perkataan Salah Seorang Tokoh Sufi Yaitu Al-Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad Beliau Berkata : “Setiap Nafas Dari Nafasmu Adalah Suatu Permata Yang Tidak Ada harga Yang Pantas Menyamainya Dan Tidak Ada Penggatinya Juga, Apabila Sudah Berlalu Maka Tidak Bisa Untuk Kembali”, Yang Dimaksud Dengan Perkataan Beliau Adalah Suatu Yang Telah Berjalan Dan Berlalu Tidak Akan Kembali Lagi, Seorang Yang Sudah Memasuki Masa Tuanya Tidak Akan Kembali Kemasa Mudanya, Oleh Karena Itu Wahai Saudaraku Marilah Kita Mengintropeksi Diri Kita Masing2 Agar Bias Mensyukuri Dan Mengaplikasikan Nikmat Allah Yang Satu Ini Didalam Aspek Kehidupan Kita.
Nikmat kedua yang sering kita lalaikan dan lupakan adalah kesehatan, sering kali kita menggunakan nikmat allah ini untuk melakukan hal yang sia2 bahkan hal yang dapat membuat murka allah swt, hal ini semua dapat terjadi karena kita tidak dapat mengetahui hakikat dari kesehatan ini, begitu juga dengan harga kesehatan yang tidak bisa dibeli ataupun di cari di toko2 manapun, salah satu ulama karismatik yang salah satu karanganya sudah sangat terkenal di kalangan kaum muslimin yaitu kitab ihya ulumuddin, siapa kah beliau itu ? beliau adalah al imam ghozali (abu hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad al ghozali atthusy ), yang mana beliau mengatakan: “ada 4 perkara yang tidak diketahui harganya kecuali hanya 4 golongan ini :
1.      Tidak mengetahui harga dari kehidupan ini kecuali orang yang sudah meninggal
2.      Tidak mengetahui harga kesehatan kecuali orang orang yang sakit
3.      Tidak mengetahui masa sa’at muda kecuali orang yang sudah tua
4.      Tidak mengetahui harga kekayaan kecuali orang yang fakir juga miskin.

Yang patut kita garis bawahi dari perkataan beliau adalah tidak dapat mengetahui harga kesehatan kecuali orang yang sakit, jangan sampai kita terlena dengan kehidupan di dunia ini, sehingga kita melakukan hal2 yang dapat menyebabkan murka allah swt lalu allah swt mencabut nikmat yang sangat berharga ini, semoga allah swt selalu menyertai kita semua dengan taufik dan hidayahnya sehingga kita dapat memaksimalkan kedua nikmat yang telah allah swt berikan itu amin.
Cara mensyukuri nikmat allah swt sebagaimana sudah dijelaskan diatas dari pada setetes samudra kenikmatan2 allah swt yang kita tidak mampu untuk menghitungnya, sebagaimana allah swt berfirman
 وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ اللهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 16:18)

wahai saudaraku tugas kita hanyalah mensyukuri segala kenikmatan2 allah yang telah berikanya yaitu dengan cara merelasasikan kenikmatan2 itu ke dalam bentuk amal ibadah, hal itulah yang di isyaratkan dalam perkataan guru kami yang mulia al habib segaf bin hasan baharun di dalam buku beliau(2) :

الشُكْرُ هُوَ صَرْفُ اْلعَبْدِ جَمِيْعُ مَا أَنْعَمَ اللهُ بِه عليه فِيْمَا خُلِقَ لَهُ
Artinya : “syukur adalah tatkala seorang hamba itu merelasasikan seluruh kenikmatan2 yang diberikan padanya untuk apa dia diciptakan (ibadah)".



1)  (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)
2) (Berlian dari langit)



                                                                      
Powered by Blogger.